Jumat, 22 Juli 2011
TERJEMAH BURDAH I
BERCUMBU DAN PENGADUAN CINTA
Apakah Karena Ingat Tetangga
Di Negeri Dzi Salam Sana
Engkau Deraikan Air Mata
Bercampur Darah Duka
Ataukah Karena Hembusan Angin Terarah
Lurus Dari Jalan Kadhimah
Dan Kilatan Cahaya Gulita Malam
Dari Kedalaman Jurang Idham
Kenapa Kedua Matamu Tetap Menetaskan Air Mata?
Padahal Engkau Telah Berusaha Membendungnya
Dan Kenapa Hatimu Senantiasa Gundah Gulana
Padahal Engkau Telah Menghiburnya
Apakah Orang Yg Dimabuk Cinta Menyangka
Bahwa Api Cinta Dapat Ditutupi Nyalanya
Di Antara Tetesan Airmata
Dan Hati Yang Terbakar Membara
Andaikan Tak Ada Cinta Yg Menggores Kalbu
Tak Mungkin Engkau Mencucurkan Air Matamu
Meratapi Puing-Puing Kenangan Masa Lalu
Berjaga Mengenang Pohon Ban Dan Gunung Yang Kau Rindu
Bagaimana Kau dapat Mengingkari Cinta
Sedangkan Saksi Adil Telah Menyaksikannya
Berupa Deraian Air Mata
Dan Jatuh Sakit Amat Sengsara
Duka Nestapa Telah Membentuk Dua Garisnya
Isak Tangis Dan Sakit Lemah Tak Berdaya
Bagai Mawar Kuning Dan Merah
Yang Melekat Pada Pipi Dua
Memang Benar Bayangan Orang Yang Kucinta
Selalu Hadir Membangunkan Tidurku Untuk Terjaga
Dan Memang Cinta Sebagai Penghalang Bagi Siempunya
Antara Dirinya Dan Kelezatan Cinta Yang Berakhir Derita
Wahai Pencaci Derita Cinta Udzrahku
Kata Maaf Kusampaikan Padamu
Aku Yakin Andai Kau Rasakan Derita Cinta Ini
Tak Mungkin Engkau Mencaci Maki
Keadaanku Telah Sampai Padamu
Tiada Lagi Rahasiaku Yang Tersimpan Darimu
Dari Orang Yang Suka Mengadu Domba
Dan Derita Cintaku Tiada Kunjung Sirna
Engkau Begitu Ikhlas Memberi Nasehat Diriku
Tetapi Aku Tak Mampu Mendengarkan Saran Itu
Karena Sesungguhnya Orang Yang Dimabuk Cinta
Tuli Dan Tak Menggubris Cacian Pencela
Sungguh Aku Curiga Pada Uban Pemberi Saran
Curiga Pada Saran Yang Disampaikan
Padahal Uban Di Kepala Dalam Memberi Saran
Jauh Dari Hal-Hal Yang Mencurigakan
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar